Jokowi Tawarkan Relokasi Terbatas Dan Penyediaan Air Minum Untuk Warga Asmat
Jokowi Tawarkan Relokasi Terbatas Dan Penyediaan Air Minum Untuk Warga Asmat
Jaman Terbaru - Pemerintah telah mengirimkan sedikitnya 39 tenaga kesehatan bersama TNI dan Polri untuk menangani kasus gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua. Kasus yang terjadi setiap tahun ini sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Presiden Joko Widodo mengatakan pengiriman bantuan tenaga kesehatan itu hanyalah solusi jangka pendek. Harus ada solusi jangka menengah dan panjang agar gizi buruk dan campak tak lagi merajalela di sana.
"Saya menawarkan relokasi terbatas untuk warga Asmat agar lebih mudah dijangkau, serta dekat unit pelayanan kesehatan dan juga infrastruktur khusus di sana," ujar Jokowi melalui akun Facebooknya, Jumat (2/2).
"Itu pula yang saya bahas bersama Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge yang saya panggil ke Istana Bogor, pada Selasa (23/1) lalu," lanjutnya.
Selain menawarkan relokasi terbatas, menurut Jokowi tahun ini pemerintah juga akan memperbaiki sistem penyediaan air minum di beberapa wilayah di sana. Antara lain Kota Agats, Distrik Atsy, dan Distrik Sawaerma.
"Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran Rp 45 miliar untuk pembangunan 150 unit rumah khusus dan melakukan perbaikan rumah tidak layak dengan melibatkan masyarakat, dengan target 1.000 unit," papar Jokowi.
Sementara itu untuk membuka wilayah yang terisolasi, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Zeni TNI AD, tengah membangun ruas jalan Kenyam-Batas Batu sebagai jalan nasional terdekat dari Asmat. Telah dibangun pula 7 jembatan di wilayah itu.
"Lalu akses menuju Kabupaten Asmat juga akan terbuka dengan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Wamena–Mumugu sepanjang 284,3 km dan Kenyam-Dekai sepanjang 167 km. Logistik bantuan akan dibawa dari Wamena ke Mumugu, lalu melalui sungai menuju pelabuhan terdekat ke Agats," tutup Jokowi.
Comments
Post a Comment